Selasa, 09 Februari 2010

Filosofi proses kupu-kupu, with fase hidup kita



Assalamu’alaykum…
Postingan artikel sebelumny di ^^ KepomPonG, kUpU_kUpu ^^ v’s Rumah KepoMpOnK , Muslimah Butterfly ^^cha da janji kan, kalau bakal ada artikel yang ngebahas tentang fase kehidupan manusia.dengan filosofi proses seekor kupu-kupu, kupu-kupu lagi, hehehe, pasti temand2 pada heran kan,,, cha nda ada kerjaan apa ngebahas kupu-kupu mulu!!! Hmm…. Terserahlah mau bilang apaan, yang penting cha bias dapet ilmunya en di jadikan refleksi untuk berubah jadi lebih baik, seperti halnya ulatbulu jadi kupu-kupu cantik, bener kan! Bener dunk!!!
Hmm… kalian dah pernah liat yang namanya uletbulu kan!!, dia sukanya makan apa coba!! Hehehe… uletbulu ntu senagnya makan daun… dah pada tau kan asalnya uletbulu itu dari sebutir telur, entahlah telurnya serangga yang mana, yang penting!!!! di ranting pohon or daun . ada uletbulu yang asalnya dari berbagai macam serangga… pernah ga kalian merhatiin si uletbulu yang lagi makan, ternyata di antara ulet bulu itu ada yang makan daunnya rakus bgt, tapi ada juga yang cara makannya bawannya tenang, nah sekarang kita dah masuk topiknya nih…
Biasanya si ulet yang rakus ntu dia ampe rela bertarung untuk mendapatkan makanan, Ampe dia tuh jadi belepotan, saking rakusnya dia… hihihi… ini sama halnya dengan manusia yang sering kita liat sekarang manusia rela berkelahi, bertarung, bersaing, berebut jabatan dan kenyamanan. Bahkan mereka menghalalkan segala cara untuk memperoleh kenyamanan hidup. kalau si ulet di pohon beneran , manusianya di “pohon dunia”! setuju!!! Oke next…yach itu mereka mungkin beranggapan,kalau kehidupan dunia adalah kehidupan yang sesungguhnya, sehingga apa-apa yang ada di “pohon dunia” harus diraup, dilahap! Dan jikalau itu yang dilakukan, niscaya ia akan menjadi ulat yang tak habis-habisnya bertarung demi nafsu. Dalam pertarungan di “pohon dunia”, dan bukan mustahil kan! Manusia seperti itu menjadi kotor, menjadi belepotan seperti halnya ulet yang rakus… iiihhhhhh…..
Sekarang kita bandingkan dengan si ulet yang ga’ rakus, makan’nya tenang, diamnya tafakkur menikmati kenyamanan berjalan di atas daun,,, inilah si uletbulu yang sholih… manusia yang shalih pula, karna si uletsholih paham makna kehidupan – tahu, bahwa ia harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sebab ada fase kepompong putih menunggunya. jadinya dia makanya hati2 biar ga belepotan.karna kalau ulet bulu yang belepotan en cacat karna habis bertarung di pohon demi mendapatkan makanan yang banyak, ntar dalam fase kepomponk metamorfosisnya ga’ bakalan sempurna invalid…
Kita balik lagi ke manusia klw si ulet shalih ntu hati2 karna ngerti bakal ada fase kepompong, manusia yang shalih juga gitu, di “pohon Dunia” ia akan senantiasa berhati2, mematuhi segala perintah dri sang khalik en ia punya keyakinan kalau dunia hanyalah sementara en ada akhirat yang kekal.
Fase kepompong yang menanti si ulet, Kalau manusia: masuk kain putih (kafan),iiiiihhhhhhhhh taaaaaaaatuuut, masuk peti mati, masuk tanah, menjalani kehidupan alam kuburan (barzah).
fase kepompong kupu2 tidak butuh makanan. Kebagusan bentuk kepompong, kemilau warna kepompong, tercipta dari perilakunya tatkala menjadi ulat. Belepotan ulat itu, belepotan pula kepompongnya! Invalid ulat itu, cacat pula ia di kepompongnya.
Dan tatkala fase kepompong mesti ditinggalkan, mereka akan menjadi kupu-kupu! Inilah kehidupan yang sesungguhnya bagi seekor ulat, kehidupan AKHIRAT bagi manusia.
Akankah ia menjadi kupu-kupu yang indah, yang perkasa untuk terbang bebas meninggalkan pohon? Kembali tergantung kepada perilakunya tatkala menjadi ulat, sulit dan mudahnya ketika menjadi kepompong.Kalau ia kupu2 yang cacat, ia tak mampu terbang dengan perkasa mengarungi jurang dan ngarai yang menganga, di mana beragam predator berkeliaran!? Bukan mustahil kan!!! kalau ia akan jatuh ke ngarai kesia-siaan, menjadi mangsa predator yang ganas! Kalau manusia: Terang ,tenang en lapangx tempat istirahatnya di alam barzah,tergantung dengan kelakuan ia di dunia,”pohon Dunia” en akan ada waktunya ia berjumpa dengan kehidupan akhirat,kalu ia manusia seperti si ulet yang rakus, di neraka kelak, ia akan jatuh ke jurang neraka, menjadi mangsa api yang dipeliharanya sendiri di dunia, dan dinyalakannya sendiri di akhirat! Semua ntu tergantung juga pada keadaannya waktu di dunia, ULAT SHOLIH=MANUSIA SHOLIH=AKAN SELALU BERHATI-HATI EN MENGGUNAKAN AKALNYA,IA AKAN SENANTIASA BERUSAHA MENDAPATKAN GELAR TAKWA,,,,hmm… alhasil… seorang hamba Allah yang bertakwa akan menemukan kebahagiaan hakiki yang kekal.
Seperti halnya ayat Allah yang Agung
”kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.” (Q.S. Al-Baqarah :32).
“Perumpamaan syurga yang di janjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman surge); buahnya tak henti-henti sedang naungannya.(demikian pula) itulah tempat kesudahan bagi orang orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafirialah NERAKA” (Q.S. AR-Rad :35)

Ulat yang tenang di ranting – bagaikan bertafakkur – dan kupu-kupu yang indah,yang bernilai tinggi, tahukah kamu? Ia adalah si uletbulu yang sholih.
Moga bermanfaat…
wassalam

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Flying Cute Green Butterfly