Tampilkan postingan dengan label Muslimah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muslimah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Februari 2011

Apa kabar Sayap...??

Pengen nangis... sayapku terluka... kehilangan kekuatan untuk mempertahankan sayap yang indah mempesona... *jiaaaaaaaaah lebay :P
Apa kabar sayap??? *Hahaha bingung yach :P
Hehehe sebenarnya judulnya

Kaifa haluk akhwatul iman??


Masihkah iman itu kuat untuk mengepakkan sayap-sayap yang indah...

Masihkah iman itu mampu, mengepakkan sayapnya untuk mencari Ridha_Nya...

Masihkah iman itu mampu, mengepakkan sayapnya pada taman-taman surga...

Masihkah iman itu mampu, mengepakkan sayapnya dengan sabar ...

Pertanyaan terakhir dari ribuan tanya tentang sayap...

“Masih SETIA kah kepakkan sayap-sayap untuk_Nya...”

Ana bingung sendiri Jawabannya apa hehehe... Hanya Allah yang paling mengtahui... Allah mengetahui yang lahir n yang bathin Jadi ga’ mustahil jawabanku akan salah...

Sayapku sungguh betapa lemah ia Dalam kepakkan sayap yang semakin merapuh... Dalam kepakkan sayap yang hampir kehilangan arah... Dalam kepakkan sayap yang selalu salah... Hmm... ana bingung ana bimbang..

SAYAPKU ITU HATIKU

Kekuatan imanku itu... kekuatan kepakkan sayapku.. Kekuatan hatiku itu kualitas imanku... Hati yang kuat adalah hati yang terjaga...

Eng ing eng...

Lha?? ujung-ujungnya hati... Ckckckckc

astaghfirrullah...

jagalah hati jangan kau kotori jagalah hati sayap mendekati_Nya..... Masalahnya ada pada Hati ini ya Rabb.. Engkaulah paling mengerti obatnya... Tuntun hamba menemukan obatnya..

Doa untuk hati...

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya

Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya
Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami


"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala
kasih"


Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib

Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami

Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan
yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal
usaha kami sendiri


Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu
Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang
memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis
dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati,
ummatku ummatku

(potongan doa dari blog sahabat bicaraqalby)

sekian dulu yach... semoga ada ibroh yang bisa dipetik dari tulisan yang ga jelas ini :D

Fitria yang Dhoif...

Fitria yang tertatih mengepakkan sayapnya :(

Fitria yang rindu akan Cahaya yang kian meredup di bilik hatinya...

hiks hiks... kuatkan hamba yach Rabb...

ITTAQILLAH SAHABAT...

Doakan ana juga :D

Baca Selengkapnya...

Jumat, 28 Januari 2011

Bersabarlah dengan Keindahan :)

"Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untk menjalani kehidupan menuju ridhaNya..."

Bersabarlah dengan keindahan. Demi Allah, dia tdk datang dengan karena ketampangan, kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan, Tapi ALLAH lah yg menggerakkan..

Janganlah tergesa untuk mengekspresikan cinta kepadanya sebelum Allah mengizinkan, belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu, SIAPAKAH Yg paling MENGETAHUI selain Allah??

Simpanlah segala bentuk cinta dan derap hati rapat2. Allah akan menjawabnya dengan lebih Indah :) di saat yg tepat :))


*:sms dari sahabatku:*

Baca Selengkapnya...

Minggu, 09 Januari 2011

Gemuruh Petir Cinta di Langit Hati



"Lihatlah dan engkau pun pasti pernah atau bahkan sedang merasakan nakalnya cinta. Ia mengetuk pintu air mata. Jadilah mata berkaca dan tetesan bening pun berlinang menyusurupi pipi. Pun, tak ada tangan lembut yang menyeka.."
***
Kembali pena ini hadirkan tentang cinta karena ia menyusup dalam kehidupan tanpa meminta dan dipinta. Cinta memberikan warna dalam kanvas kehidupan walaupun manusia belum memahami makna kehidupan itu sendiri. Cinta memberi bekas dalam hidup. Kadang bekas itu berupa luka maupun dentuman bahagia. Tanpa sadar harus dan telah memilih, manusia bisa menjadi digdaya atau bahkan gila karena cinta. Maka, bukankah hanya kepada Pemilik dan Penganugerah Cinta lah kita pasrahkan jiwa??

>>Kenakalan Cinta. . .
Cinta itu nakal. Lincah, pula. Dibuatnya bayi menangis, menjerit dan berteriak hanya untuk menggapai susu sang ibu.
Cinta itu nakal. Lihatlah disana. Betapa banyak anak gadis tersihir rayuan gombal cinta dari lelaki. Betapa banyak anak lelaki ingusan harus berlagak pahlawan di depan wanita yang dicinta. Ia harus tersulap dan bertopeng menjadi laki-laki bijaksana nan arif. Penampilan pun berubah baik dari pakaian, parfum dan gaya berjalan hanya untuk sekedar menepati janji pertemuan dengan si dia.
Sungguh nakal cinta itu. Lihatlah si kaya memiskinkan diri agar meraih kenikmatan sesaat dengan kekasih hati yang tak sah secara syar’i. Lihatlah pula si miskin, ia mengkayakan dirinya agar terlihat “wah” di depan sang pujaan. Para wanita pun dibuat nakal oleh cinta. Jadilah mereka tak bermalu. Jadilah mereka begitu mudah terayu. Jadilah mereka diobral. Secara sadar atau tidak, mereka mengatasnamakan cinta sejati. Mereka rela berkorban segalanya demi pria yang dikasihi.
Nakalnya cinta. Atas namanya lah seorang muda-mudi berzina. Mereka robohkan keimanan dan kehormatan diri.

Aiiiiiiiiiiih..
Karena kenakalan cinta, seorang suami kerap kali berbohong menutupi jati dirinya karena khawatir isterinya akan kecewa. Kekecewaan sang isteri adalah rasa sakit yang menyesakkan dadanya. Maka tak usah kaget ketika sang isteri baru tahu belakangan sang suami adalah koruptor..
Bisa jadi sang suami yang begitu baik, santun dan penuh kasih itu ternyata seorang berdarah dingin yang bisa membunuh ratusan orang dengan kesadisannya.
Demi kebahagiaan sang anak, atas nama cintalah orang tua harus bermaksiat kepada Allah. Jadilah ayah seorang pencuri. Jadilah ia pemakan riba. Jadilah ia pendusta. Jadilah ia menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.

Aduhai. . .
Nakalnya cinta. Ia hadir dan bereaksi dalam jiwa dan membuat letupan-letupan makna yang kerap mengejutkan. Dan jiwa pun tak sadar kapan ia bergemuruh di langit hati...

Terlalu banyak manusia yang menjadi korban kenakalan cinta. Bertumpuk-tumpuk novel-novel picisan menglamorkan kisah para korban cinta itu dalam adegan-adegan heroik. Padahal siapaun tahu kalau adegan tersebut adalah kecelakaan yang menonjok jiwa sekaligus menumbuhkan dosa.


“dijadikanlah indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)..”[1]


>>Mendayung Hati di Telaga Cinta Sejati. .
Adalah Allah azza wajalla telah selipkan teori mengakali cinta dalam lengkap, agung dan paripurnanya ajaran islam sebagai risalah langit. Hanya islam lah yang mampu jelmakan cinta menjadi anugerah. Hanya islamlah yang mampu menempatkan cinta pada rel yang sebenarnya.
Untukmu saudaraku,
Untukmu saudariku,

Sekiranya cinta tidak ditundukkan dan di akali maka ia lah yang akan mengakali jiwa yang menjadi tempatnya ber-inang. Setelah itu, ia akan mendikte pikiran. Ia akan membodohi diri. Lalu ia akan menghentakkan anggota badan untuk memperagakan kemaksiatan. Tak lah bisa selanjutnya dibedakan hitam dan putih sehingga menubruk dosa yang mengkaratkan hati.
Menundukkan cinta sama lah artinya dengan membangun ketundukan dengan penuh kepatuhan dan penyerahan diri terhadap Sang Penganugerah cinta itu sendiri. Dialah Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahiem.

Dialah yang menciptakan langit tanpa tiang penyangga. Dialah Allah yang menjadikan malam bertabur gemerlapnya bintang dan memoles langit malam dengan kemuning rembulan. Dialah Allah yang menerbitkan mentari di ufuk timur lalu disambut kicauan burung-burung. Beberapa waktu kemudian datanglah hangatnya waktu dhuha seiring keringnya embun di dedaunan.

Dialah Allah yang membenamkan mentari dengan warna mewah memerah. Telah tiba saatnya hewan-hewan kembali ke sarangya. Telah tiba saatnya adzan berkumandang.

Dialah Allah yang mentakdirkan kemarau datang bertandang. Setelah itu datang lah musim hujan. Allah lah yang menyiramkan air ke bagian permukaan bumi yang Dia kehendaki. Basah lah bumi itu. Dialah Allah yang menguncupkan dedaunan muda dan menghijau sejuk dipandang.

Dialah Allah yang menghembuskan udara yang mengalir diantara langit dan bumi. Sementara burung-burung mengepakkan sayapanya sambil berpurtar-putar di udara. Dialah Allah yang menggerakkan awan menyusuri langit biru.

Dialah Allah yang mengabulkan seluruh do’a hambanya. Dia anugerahkan dan membagikan rizki. Dialah Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang melebihi kasih sayang seorang ibu yang bercucur mata karena begitu cinta kepada sang anak.

Dialah yang menjadikan surga dan kenikmatannya teruntuk orang-orang yang bertauhid dengan benar. Pula Dia sediakan neraka dan adzabnya bagi kaum yang ingkar lagi kufur.

Allah lah pula yang menurunkkan agama yang mulia melalui malaikat yang mulia dengan kitab yang paling mulia kepada seorang manusia yang paling mulia. Dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sangat cinta kepada umatnya. Amat menginginkan kita masuk surga dan terhindar dari adzab neraka. Dialah lelaki yang selalu mencintai dan selalu dicintai.

Maka dari itu, Allah dan Rasul-Nya lah menjadi muaranya cinta. .


>>Ada Allah Tempat Adukan Rasa. .
Ibarat koin, cinta itu bermuka dua. Ia bisa mendatangkan bahagia dan pula penghias jiwa. Namun di sisi yang lain, ia bisa guncangkan derita. Kerapkali jiwa dibuatnya merana. Kerap kali ia goreskan luka. Terlalu sering diundangnya duka di hati. Jadilah hati berkarat dosa nan menanggung derita.
Lihatlah dan engkau pun pasti pernah atau bahkan sedang merasakan nakalnya cinta. Ia mengetuk pintu air mata. Jadilah mata berkaca dan tetesan bening pun berlinang menyusurupi pipi. Pun, tak ada tangan lembut yang menyeka.
Namun begitu, ada Allah tempat mengadu. Para pendahulu baik para nabi dan orang-orang shalih pun mengadukan kepada Allah terhadap peliknya masalah yang mereka hadapi. Mengadu yang bukan menggugat namun menumpahkan rasa dan menyemburatkan do’a penuh harap.

Adalah Yusuf ‘alaihissalam mengadukan rasa kepada Allah ketika dia harus digoda seorang wanita cantik dalam ruangan yang tertutup di istana raja. Nakalnya cinta tengah bereaksi hebat. Dan dengan keteguhan imannya, Yusuf ‘alaihissalam pun diselamatkan Allah dari maksiat yang menggoda hati dan menggelorakan nafsu. .
Subahanallah, Dialah yang menolong hamba-Nya. Dan memang kepada-Nya lah meminta pertolongan.

“iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’ien.”
“hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah kami pinta pertolongan”[2]


>>Saatnya Mengakali Nakalnya Cinta. . .
Telah tiba saatnya seorang balita harus berhenti diberikan ASI. Namun ketika ia masih ketagihan, seorang ibu harus mengakalinya. Entah harus memolesi jejamuan pahit di [maaf] puting susu atau dengan cara lain agar sang balita sedikit “kapok”.

Begitulah cinta. Harus pula diakali dan disiasati agar tak menguasai dinasti hati..
Kecintaan berlebih terhadap makanan dan minuman harus diakali dengan puasa sehingga
tak rakus lagi mengejar nikmat perut semaunya.

Kecintaan berlebih terhadap syahwat akan menggelorakan nafsu. Diakalilah ia dengan menikah atau puasa bujang (shaumul ‘uzzab) bagi yang belum mampu berumah tangga. Lalu melunaklah nafsu yang bergejolak sehingga ia tak berlagak dan merusak. Tak terceburlah diri dalam dosa.


>>Senarai Harapan. .
Tetaplah berada pada kesadaran bahwa cinta itu sebagai penghias jiwa, bukan menguasai jiwa. Jadikanlah cinta itu indah sesuai dengan ketentuan agama yang mulia. Oleh karena itu, memahami islam dengan benar adalah kunci utamanya. Pelajari lah tauhid agar memebersihkan karat-karat hati.
Jadikanlah cinta sebagai alat memburu kebahagiaan hakiki. Hiasilah hati dengan cinta sejati yaitu cinta yang dikelola agar benar-benar bermuara dan berlabuh syahdu di dermaga cinta-Nya. Maka cinta lain akan tunduk dan mendahului kecintaan kepada Allah.
“pokok-pokok iman yang paling kuat adalah mencintai karena allah dan membenci karena Allah.” [3]

Tak usahlah bersikap jumawa untuk tidak berdo’a dan meminta pertolongan kepada Allah dalam berbagai masalah. Hanya dengan pertolongan Allah lah terselamatkan dari jerat-jerat cinta.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ibnu Abbas:
“sekiranya engkau hendak pinta pertolongan, pintalah kepada Allah..” [4]


Akhirnyaaaa…
Cintailah siapapun, cintailah apapun selama cinta itu bermakna dan berguna untuk kehidupan dunia maupun kelak dihari kebangkitan. . .
Wallahu a’lam. Subahanaka allahumma wa bihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. .

***


Penulis : Rufaidah Kiky & Fachrian Almer Akiera
Editor : Fachrian Almer Akiera

[1]. QS. Al-Imran: 14
[2]. QS. Al-Fatihah: 5
[3]. HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, No. 11537; Ibnu Syaibah dalam Al-Iman, hlm. 110, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, No. 1728
[4]. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV : 667, oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak III : 623, Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawa-id VII : 189 dan Ahmad dalam Musnad-nya I : 293.


//Murni hasil copas dari note sahabat di FB [Fachrian Almer Akiera As-Samawiy] yang telah mengizinkan notenya untuk di share ^_^
****Sangat bermanfaat teruntuk Cha pribadi ^_^
Baca Selengkapnya...

Jumat, 09 April 2010

Taman surga butterfly

Mumpung lagi ga sibuk, mau cerita en berbagi lagi nie...
soal kupu-kupu lagi tentunya… Masya Allah… bener bener selain kupu kupu itu terkenal dengan sayapnya yang mempesona, kemudian proses kehidupan yang menakjubkan luar biasa. Ternyata tidak cukup sampai di situ saja perjuangan seeokor kupu-kupu.
karena setelah menjadi kupu kupu, ia memiliki nilai penting bagi alam, yaitu sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga.
Hal ini secara ekologis turut memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Secara ekonomi, kupu-kupu mempunyai nilai jual yang tinggi dan merupakan obyek rekreasi. Potensi ekonomi inilah yang menyebabkan kupu-kupu banyak diburu oleh wisatawan mancanegara, baik untuk dinikmati keindahannya di alam bebas maupun untuk dikoleksi sebagai kenang-kenangan, atau untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Atau juga sebagai bahan inspirasi buatqw… untuk menjadi muslimah butterfly… *alasannya… ada di artikel sebelumnya hehehe*


Walau artikel sebelumnya mengenai filosofi proses kehidupan kupu-kupu dimana kupu-kupu yang indah, yang bernilai tinggi, adalah si uletbulu yang sholih. Di jabarkan dengan kehidupan manusia yang di akhiratnya kelak berada di surga karna kesholihannya pada saat di dunia. Sekarang kita akan ngebahas salah satu nilai yang amat penting dari seekor kupu-kupu bagi alam. Tapi tentunya masih dengan style rumah kepomponk, dimana penulis akan selalu berupaya mewujudkan keinginannya menjadi muslimah butterfly… baik di dunianya atupun di akhirat….
Bagi alam kupu-kupu adalah member andil yang sangat berarti dalam mempertahankan keseimbangan alam .dengan bertindak sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga bersama hewan penyerbuk lainya. Upzz… Bagian ini q ga ngebahas banyak soal penyerbukan dari segi ilmiahnya, karna aku bukan guru biologi.. hehehe…


Lah… apa hubungannya? kupu-kupu sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Dengan manusia??? Kan setiap makhluk ciptaan Alloh udah punya tugasnya masing masing.

Hmm… ada hubungannya karena kupu-kupu berperan penting bagi alam yang mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati . Terbang ke sana kemari hinggap dari bunga yang satu ke bunga yang lain, mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang), kemudian menaburkanya lagi ke bunga yang lain. Subhanallah… kalau tak ada kupu-kupu masih bisa kah kita menikmati taman bunga dengan beraneka ragam jenis bunga yang ada di lingkungan kita sekarang. lama hidup seekor kupu-kupu tak lama tapi kesungguhan barjuangnya dari telur, ulet, kepomponk hingga menjadi kupu-kupu sekalipun ia penuh perjuangan hingga titik nol, perjuangan dengan tugasnya sebagai serangga penyerbukan pembuahan bunga, ia juga masih berjuang dalam hal perkembangbiakan spesiesnya sendiri dengan meninggalkan telur dengan jumlah yang cukup banyak, hingga harus mengakhiri hidupnya.*mati*


Bagi manusia, tak jauh beda dengan seekor kupu-kupu, kita sebagai makhluk yang di ciptakan sempurna di banding makhluk yang lain, karena adanya akal pastilah kita di amanahkan banyak tugas, kita juga memiliki sebuah taman yang harus kita taburkan kebaikan dan keindahan di taman tersebut, tapi semua itu butuh perjuangan yang tak kalah luar biasa dari seekor kupu-kupu.
Saudariku… tahukah kamu taman kita apa!! Taman kita adalah taman para penuntut, hmm ingat kata murrobyqw 2 hari yang lalu.” Ukhti jika kau ingin masuk surga, pastilah kamu harus melewati taman taman surganya, yaitu majielis ilmu, seperti halnya ketika kau hendak pulang ke rumahmu tentunya kamu melewati taman rumah mu dulu kan!!!”


Kalau seekor kupu-kupu di taman bunga,ia berjuang untuk tumbuh & berkembang kemudian berbagi keindahanya pada sang bunga dengan mengisap kemudian kemudian menaburkan serbuk sari bunga. Tentunya kita juga punya tugas yang sama di taman surga kita ‘majelis ilmu’ biasa di kenal dengan tarbiyah, intinya selain kita dituntut untuk menuntut ilmu, kita juga berkewajiban berbagi atau mengajarkan ilmu yang kita dapat dalam majelis ilmu kepada oarng orang terdekat, atau ke masyarakat,


Dari ibnu mas’ud ra, “seseorang tidaklah bertakwa sehingga ia berilmu, tidaklah seorang berilmu hingga mengamalkan ilmu yang di ketahuinya”


Duhai saudariku…
tak inginkah kau menjadi muslimah butterfly, dengan sayap kesholehanmu kau adalah sebaik baiknya perhiasan yang membuat dunia ini indah, mampukah kau memiliki sayap yang indah tanpa ilmu, masih ingat kan cerita siuletbulu sholih yang pandai memaknai hidup ia mengerti akan ada fase kepompong, yang harus ia lewati sebelum menjadi kupu-kupu yang kuat, hingga membuatnya selalu berhati-hati, bukankah itu karena ilmunya!!!

Bagaimana mungkin kau masuk surga tanpa melewat taman taman surganya… ? hmm kalian tentu biasa mendengar perkataan seperti ini “Barang siapa mengejar ilmu Agama, insyaAllah di mudahkan baginya oleh Allah jalan menuju surga”

Ali bin Abi Thalib juga menegaskan bahwa “Barang siapa menyangka bahwa tanpa susah payah dia dapat mencapai surga, maka itu bagaikan mimpi di siang bolong, Barang siapa menyangka bahwa hanya dengan kecakapan dan kekuatan ia bisa mencapai sesuatu, maka berarti ia telah tidak membutuhkan Allah,”.


Hasan Al-Bahsri menerangkan bahwa meraih surga tanpa disertai amal merupakan perbuatan dosa. Tanda orang yang hidup sejati ialah ia selalu bergantung kepada amal, bukan meninggalkan amal.
Rasulullah bersabda:

”orang yang pandai ialah yang mengetahui dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang bodoh adalah yang memperturutkan kehendak nafsunya dan selalu berangan angan kosong terhadap kemurahan Allah”


Saudariku… dengan taman surga ‘majelis ilmu’ kita akan menjadi hamba yang taat karena ilmu, dan karna taman itu juga kau akan memiliki aset yang luar biasa, karena amalan yang tiada terputus saat kau tak lagi di dunia ini, karena ilmu yang bermanfaat yang telah kau sampaikan akan senantiasa mengalir kebaikan itu untukmu juga,

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang Telah diusahakannya,(Q.S Al-Najm [53]:39)”


Dan karena ilmu kita juga, yang akan menjadikan kita seorang jundiah yang berjuang untuk menegakkan yang haq di muka bumi. Subhanallah… bukankah itu hal yang mulia sebagia bukti syukur ini kepada sang khalik , dan semua itu takan sia-sia karena kita akan mendapatkan kecintaan dari orang yang merindukan pertemuan dengan Allah, menjadi orang-orang yang di rindukan surga, dan insyaAllah engkau akan mendapatkan cinta dari Sang pemilik cinta. Bukan begitu ukhti!!! Hehehe


Jikalau taman bunga bagi kupu-kupu adalah tempat ia dengan penuh perjuangan, untuk hidup, membawakan segala keindahan untuk taman, dimana mata kita selalu di manjakan dengan berbagai macam bunga yang ada di dalamnya, berkat si kupu-kupu juga dalam penyerbukan pembuahan yang mempertahankan keanekaragaman hayati. Hasilnya juga kembali untuk si kupu-kupu itu sendiri. Karena ketika akhir hidup seekor kupu-kupu telah menyisakan telur dan aneka bunga bagi si uletbulu berikutnya untuk berjuang.
Bukankah taman surga kita juga juga tempat kita berjuang, untuk menuntut ilmu sebagai jalan kita menuju jannahNya, dimana sarana tarbiyah atau taman surga kita adalah tempat kita untuk proses perombahan, penambahan, pembinaan, pendidikan, pemeliharaan, sampai mencapai kesempurnaan yang menghadirkan kepribadian muslimah yang berilmu, yang akan menaburkan kebaikan dan keindahan dengan sayap sayap kesholehanya, ia menjadi pribadi muslimah yang tangguh, patuh kepada kedua orang tuanya, atau ketika ia telah berumah tangga, ia mampu menghadir generasi penerus yang akan senantiasa menegakkan yang haq di muka bumi ini, mewarnai taman taman surga yang menyejukan jiwa,

hmm…
Udahan dulu yach… nanti kita lanjut lagi

KEEP SPIRIT… OF DAKWAH
ISTIRAHAT KITA, KETIKA KITA MELANGKAHKAN KAKI INI BERTEMU PINTU SURGA-NYA…
I LOVE MAJELIS ILMU.
FITRIA YANG DHOIF ^^
Baca Selengkapnya...

Senin, 15 Februari 2010

Kisah Bidadari Surga

:( afwan jiddan tulisan di bawah... lagi-lagi ana cuman nemu... n ana copas di sini soalnya sayang banget kalau ga' di share... hehehe siapkan tissue untuk membaca kisah ini ^_^


Namanya Aini. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya.



Seharusnya 28 Januari lalu genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa meretas jalan dakwah ini. Seorang muharrik dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.

Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka Aini Allah taqdirkan harus terus meretas keshabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa ikhwan sekarang seperti ini ?

Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.

Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah..jazakillah ummi sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "

Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 10 tahun lebih muda dari usianya.

Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir.

Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..

2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.

Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini.

" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah..."

Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ?

Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan.

Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.

Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.

Tepat setelah ijab kabul terucap...sang ikhwan pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."

Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.

Dia telah menjemput seorang bidadari...

Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya...

Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi....

Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya...

" ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan..."

Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...

Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...

Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."

Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya....



(bait kenangan terakhir bersamamu; ummi tidak bisa menulis seindah tulisan2mu, tapi yakinlah ummi mengiringimu dengan indahnya do"a ...semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin)



hiks hiks hiks...
subhanallah.... semga bisa di ambil hikmanya ^^
sumber:
Baca Selengkapnya...

Siapa yang menyuruhmu memakai hijab(jilbab)?

Assalamu’alaykum…
Hari ini cha nemuin artikel, (bukan di jalan yo… cha nemunya,,,) isi artikel yang dah pernah cha baca dibuku sebelumnya,
hmm… teringat waktu SMA, dimana hidayah, masih menerawang jauh, pada sesuatu yang sulit untuk cha bayangkan dalam benak cha waktu itu…subhanallah dalam buku kecil yang di pinjamkan seorang teman, entah kenapa, mungkin hari itu adalah pertemuan cha dengan skenario Allah yang maha penyayang. skenario yang amat manis… hihihi, soalnya hari itu cha mau saja duduk en baca buku yang sampulnya yang ga ada cantik_cantiknya, padahal biasanya cha males baca n klw pun baca ntu cuman tertarik ma buku baru. Atw lebih tertarik ma majalah doank, biasa anak SMA, :D
Oh iya buku itu judulnya “ Siapa yang menyuruhmu memakai hijab(jilbab)? Setelah membaca buku itu cha seperti nemuin sesuatu, seakan ada yang mengajak cha untuk bermuhasabah, ya… walaupun waktu itu cha dah make hijab, tapi mungkin hanya sebatas anak yang di besarkan dan dikenalkan seperti inilah pakaianmu anakku, sungguh waktu itu cha masih terlalu awam dengan hijab cha sendiri, tapi dengan buku itu cha nemuin banyak pelajaran en jawaban betapa berharganya cha sebagai wanita, betapa besarnya nilai yang harus cha tanggung nanti dengan amanah perhiasan yang harus cha jaga…
Hmm Alhamdulillah… semua itu karna keRAHMATAN ILAAHI RABBQ.. hari itu, cha mengazzamkan diri ini untuk menjadi lebih baik, sampai sekarang cha masih dalam proses itu, dan ingin slalu berbagi dengan kalian. Wallahi betapa nikmatnya menemukan semua jawaban hidup yang sesungguhnya… betapa nikmat hati ini mengenal RABBnya… (insyaAllah, moga tetep mampu istigomah amin)
^^ langsung ja yak… silakan di baca artikel di bawah ini yang insyaAllah akan menggugahmu… saudariq….(afwan artikel di bawah tak sedetail isi buku, hanya sebagian yang penting2nya ja, dalil2 tentang hijab… tapi tetep sangat bermanfaat ko :D)


Judulnya : Siapa yang menyuruhmu memakai hijab(jilbab)?
Jangan dulu kaget sebelum di baca semuanya…
1. Seorang Mahasiswi meminta pada salah seorang sahabat putrinya agar menemaninya menghadap dosen laki-laki dalam mempertahankan disertasi untuk mencapai gelar (MA). Shahabat berkata : Ya tak tahukah gelar kamu bahwa kita ini hidup di abad?

2. Seorang dokter wanita di salah satu rumah sakit, ketika ia memakai pakaian dokter hilanglah malunya, wajah dan rambutnya serta pakaiannya terbuka. Seakan menanggalkan agama dan malu adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.

3. Saya pernah berkunjung ke salah satu kerabat yang saya kenal selalu menjaga kehormatan dan hijab atau jilbab. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh masuknya sopir pribadinya ke tempat pertemuan. Seakan-akan ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.

Ukhti Al-Muslimah...
Pernahkah kamu menduga, bahwa mereka para wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka yang menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilestarikan.

Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah : "Wahai Nabi (SAW) katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 59).

Tidakkah ia mengetahui bahwa ia mentaati perintah penciptanya, yang memberi rizqi, yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan makhluk-Nya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi." (QS. 2 : 284).

Allah Yang Menciptakanmu :
"Demikian itulah Allah Tuhanmu, tidak ada Tuhan yang patut di sembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu." (QS. 6 : 102).

Yang memberimu nikmat:
"Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah." (QS. 16 : 53).

Yang mematikanmu:
"Dan datanglah sakaratul maut (kematian) sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya." (QS. 50 : 19).

Yang berfirman:
"Pada hari (ketika) Kami berkata kepada neraka jahanam : Apakah kamu sudah penuh ? Dia menjawab : Masih adakah tambahan?" (QS. 50 : 30 - 31).

Yang berfirman:
"Hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan (Yang terhormat), dan Kami menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga." (QS. 19 : 85 - 86).

Yang Mengadili pada hari yang menakutkan:
"Pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya, dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah itu sangat keras." (QS. 22 : 1).

Ukhti Al-Muslimah...
Tidakkah kau baca firman Allah : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali (Yang biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka." (QS. 24 : 31).

Yaitu tidak menampakkan sedikit pun perhiasannya kepada orang-orang asing (bukan muhrim), kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya (jilbab) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Al-Imam Bukhori meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu 'anha. Ia berkata : "Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah (Muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firman-Nya : "Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka." (QS. 24 : 31). (Mereka langsung merobek pakaian mereka untuk dijadikan jilbab).

Ukhti Al-Muslimah...
Janganlah berkata, "Kita bukan mereka. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai?" Jangan kau heran! Seorang penyair arab berkata : Contohlah mereka walaupun tidak persis. Sebab mencontoh orang yang mulia itu beruntung.

Ukhti Al-Muslimah...
Tidakkah kau baca firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang para istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (QS. 33 : 53).

Lebih suci bagi hati siapa, wahai ukhti? Lebih suci bagi hati istri-istri Nabi, (Ummahatul Mu'minin). Lebih suci bagi hati para shahabat Nabi, Umat yang terbaik setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?

Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang? Apakah Zat yang menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?

Ukhti Al-Muslimah...
Allah Subhanallahu wa Ta'ala berfirman : "Wahai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang-orang yang beriman : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampunan lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 59).

Ibnu Abbas radliyyallahu 'anhu berkata : "Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan istri-istri orang yang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya."

Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut diatas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang-orang yang jahat.

Coba kau perhatikan : Siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan? Tentu mereka yang suka tersolek ala jahiliyyah (jahiliyyah modern). Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ini : "Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan dan berlaku sopan adalah lebih baik dari mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. 24 : 60).

Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan (Islami). Al-Qur'an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab (hijab) dan mengharamkan bersolek ala jahiliyyah (tabarruj).

Ukhti Al-Muslimah...
Dengarlah kata ibunda kalian, ummul Mu'minin ketika bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah ia turunkan satu jengkal (dari lutut)." Ummul Mu'minin berkata : "Kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah?" Nabi bersabda : "Turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Subhanallah! Ummahatul Mu'minin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak yang mempersingkat (menaikkan ke lutut bahkan ada yang diatasnya) dan mereka tak peduli. Nabi dan Kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al-Qur'an Al-Karim. (Syair Arab).

Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat, yang pada gilirannya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.
Baca Selengkapnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Flying Cute Green Butterfly